Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) untuk mahasiswa baru (maba) tahun 2011 minim pendaftar. Hingga hari penutupan pendaftaran pada Jumat, 3 Oktober 2011, jumlah pendaftar tidak memenuhi kuota penerima. Tercatat dari 118 kuota penerima BBM untuk Fakultas Pertanian, hanya 101 mahasiswa yang mendaftar.
“Terjadi penurunan minat mahasiswa untuk mendaftar,”ungkap Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian, Dr. Ir. V. Prihananto, M.si.(07/10). Menurutnya, hal ini disebabkan tingginya kesadaran mahasiswa baru bahwa penerima BBM adalah mahasiswa kurang mampu. “ Yang tahun lalu terjadi, penerima BBM ternyata orang tuanya kaya,” tambah PD III.
Alhasil, mahasiswa baru beralih mendaftar beasiswa Pengingkatan Prestasi Akademik (PPA). Pendaftar beasiswa PPA tahun 2011 mencapai 200 orang, padahal kuota penerima hanya 120. PD III kemudian menawarkan kepada mahasiwa yang tidak lolos PPA dan tergolong tidak mampu untuk mendaftar BBM. Namun tidak ada yang pindah mengajukan ke BBM.
PD III menyangkal kurangnya sosialisasi menyebabkan turunnya minat pendaftar BBM tahun ini. “Sosialisasi sudah jauh-jauh hari,” tegas PD III. Hal ini dibenarkan oleh salah satu mahasiswa Agribisnis 2011. “Udah tau BBM dari hari pertama OSMB,” tutur Devi yang mendaftar BBM untuk meringankan beban orang tua (07/09).
PD III kemudian membuka kembali pendaftaran BBM hingga 7 Oktober 2011. “Sudah diperpanjang, hanya nambah satu orang pendaftar,” terangnya. Selain itu, PD III menjelaskan tidak ada seleksi penerima BBM, mengingat kuota BBM tidak penuh. “Yang syarat administrasinya lengkap langsung saya tanda tangani,” terangnya.
Minimnya pendaftar dirasakan oleh Lutfi Laili, Agribisnis Paralel 2011. Ia mengaku mendaftar BBM karena kuotanya banyak sementara pendaftar sedikit. “Kuotanya longgar jadi nggak banyak saingannya,” ungkapnya.
Sisa kuota penerima BBM Fakultas Pertanian akan dikembalikan ke bagian kemahasiswaan pusat. PD III akan mengusahakan mahasiswa yang masih ingin mendaftar setelah tanggal 7 Oktober. “Akan diusahakan, tapi semua keputusan ada di pusat,” ujarnya.(Siwi Pramesti/Fuad Hasan)
.
0 komentar:
Posting Komentar